Sabtu, 09 Agustus 2014

Angin Malam

Dingin...
Dinginnya hembusan angin malam itu
Membawakan duka haru atas kepedihan itu
Menampar habis sejuta asa tinggi ku
Satu persatu asa ku pun mulai gugur
Apakah aku terlalu tinggi menempatkannya?
Apa aku yang tidak tau diri?
Benar-benar terenyuh jantung ini mendengar kabar angin itu
Aku bongkahan hina yang berdosa
Tak pantas aku menyebut diriku sebagai ilmuan jiwa
Lalu aku harus bagaimana?
Apakah aku harus melawan angin malam itu?
Dengan mengikuti semua asa yang sudah ku persiapkan sedari dulu?
Apakah ini jawaban atas doa-doa yang selalu ku panjat kan Ya Rab?
Tunjukan aku jalan lurus Mu Ya Rab...
Aku serahkan pada Mu Ya Rab...
Aku tau Kau tak kan membiarkan umat Mu berpagut pada cobaan yang tak dikuasainya
Aku tau Kau punya rahasia indah dibalik ini
Tapi aku belum juga memahami pesan Mu ini ya Rab
Bantu aku..bimbing aku untuk membangun asa ku yang baru
Bantu aku membuat revolusi baru dalam menghadapi masa depan
Aku tau... tak ada jalan yang mudah untuk memperoleh kesenangan itu..
Apakah ini titik awalnya ya Rab?
Baiklah.. aku siap... aku siap...
Keringat inilah yang akan menemani langkah ku kedepan
Tetes air mata inilah yang akan mendorong asa ku untuk maju ke depan
Bismilaah.. dengan kata ini kuawali mimpi baru ku
Temani aku ya Rab.. peluk aku dalam ribuan doa yang ku panjatkan pada Mu


Sabtu, 28 Desember 2013

Analisis Skripsi "Pengembangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Fakultas di Perguruan Tinggi Berbasis Mobile Web"

ABSTRAK

Pemilihan fakultas merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh para siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Banyak para siswa yang merasa bingung untuk memilih fakultas apa yang cocok dengan mereka. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Diantaranya karena adanya faktor dari keinginan orang tua, kemampuan diri, pekerjaan, kemampuan diri, perkembangan ilmu, dan cita-cita. Adapun faktor lainnya adalah kurangnya sosialisasi menegnai fakultas perkuliahan yang diberikan oleh guru. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan diatas, maka dibutuhkan suatu aplikaasi yang mampu memberikan saran kepada siswa mengenai fakultas apa yang paling cocok dengan mereka. Dalam perancangan aplikasi ini, penulis menggunakan metode incremental sebagai metode pengembangan sistem dan metode analytical hierarchy process (AHP) sebagai metode inferensi sistem pakar yang digunakan. Aplikasi sistem pendukung ini dapat diakses secara mobile web sehingga dapat memudahkan bagi para siswa untuk mengaksesnya. Selain itu aplikasi ini juga memberikan kemudahan bagi guru dalam memberikan saran mengenai pemfakultas perkuliahan dengan suatu sistem yang telah baku dengan menggunakan metode AHP dengan lebih dari tiga kriteria dan objek dan adanya fitur tambahan dalam aplikasi seperti fitur chating serta terdapat fakultas-fakultas yang lebih luas sehingga banyak pilihan yang akan dipilih siswa.
Kata kunci: sistem pendukung keputusan, Incremental, Analitical hierarchy process (AHP)
PEMBAHASAN
Untuk memberikan kemudahan siswa dalam konsultasi mengenai fakultas apa yang paling sesuai, peneliti merancang sistem pendukung berbasis mobile web pada sisi user dan berbasis web pada sisi admin sekolah. Sistem ini dirancang dengan menggunakan bahasa xHTMLMP pada mobile-web nya dan PHP pada web-nya. Metode yang digunakan dalam rekayasa web/mobile web adalah metode incremental, dan metode pengembangan sistem pakar software engineering berdasarkan requirement software yang sudah dipecah menjadi beberapa bagian / fungsi sehingga model pengembangannya secara increment/bertahap.
Dimana tahapan dalam metode ini adalah sebagai berikut:
-   Communictaion: pengomunikasian dengan pihak sekolah
- Planning: membuat rencana dengan mempertimbangkan segala kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi
- Modelling:melakukan analisis sistem yang mencakup gambaran sekolah beserta permasalahan dan pemecahannya, selain itu juga membuat desain sistem yang meliputi desain arsitektur, desain basis data, desain antarmuka, dan desain prosedural
- Construction: setelah tahap modelling selelsai, maka kita melakukan pengkodean dengan bahasa pemrograman web/mobile, yaitu xHTML MP yang digabung dengan PHP  dan MySQL. Setelah selesai maka dapat dilakukan pengujian dengan metode black box. Dimana mobile web dilakukan pada browser simulator opera mobile for windows di localhost dan opera mini pada handphone yang sudah dihosting. Adapun pengujian dilakukan pada mozilla firefox.
- Deployment: setelah dites, maka hasilnya akan diserahkan kepada pihak sekolah untuk dapat digunakan dan umpan balik (feedback) dari pihak sekolah yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan sistem ini  

Setelah melalui tahapan diatas, maka aplikasi pun siap digunakan, dimana tahapan sistematis penggunaan dari sistem ini adalah sebagai berikut:
- Di dalam sistem pendukung keputusan ini terdapat 2 pengguna yaitu guru sebagai admin dan murid sebagai user. Dimana inputan dari admin dan user akan menghasilkan suatu perhitungan matematis terkait rekomendasi fakultas yang diinginkan
-  Guru melakukan input krtiteria yang akan digunakan dalam perhitungan kriteria. Kemudian, guru memberikan nilai masing-masing kriteria sesuai dengan skala preferensi yang ada dalam menu skala preferensi. Setelah memasukan nilai maka ada nilai CR atau konsistensi dalam AHP, yang apabila nilai CR tersebut melebihi nilai 0,1 maka nilai yang dimasukkan harus diulang dan apabila nilai CR tersebut kurang dari 0,1 maka data disimpan untuk digunakan dalam perhitungan.
- Guru hanya dapat sekali melakukan input kriteria, dan apabila ingin melakukan input nilai kembali maka nilai kriteria yang lama harus dihapus terlebih dahulu dan baru menginput kriteria dan nilai kriteria yang baru.
-  Selanjutnya user harus login sesuai dengan nama dan nis yang telah diberikan oleh pihak sekolah, terdapat 2 pilihan dalam sistem pendukung keputusan yang akan dilakukan oleh user yaitu AHP dengan psikotes atau AHP tanpa psikotes
-   Apabila user memilih AHP dengan psikotes maka user harus mengisi data psikotes untuk mendapatkan 3 fakultas yang paling sesuai dengan kemampuannya, jika memilih AHP tanpa psikotes, maka user hanya memilih 3 fakultas yang paling diminati tanpa mengisi data psikotes.
-  User akan melakukan perhitungan matriks dari fakultas yang telah didapat berdasarkan kriteria yang telah dimasukan dengan nilai skala yang sesuai skla preferensi yang telah ditentukan
- Pada tahap terakhir, user akan mendapatkan hasil berupa rekomen fakultas berdasarkan inputan nilai yang telah dilakukan sebelumnya.

Penjelasan tambahan mengenai sistem penilaian tes melaui psikotest:
Pada sistem ini, perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode psikotes dan tanpa psikotes. Dimana perhitungan yang dilakukan secara psikotes yang dilakukan untuk mengetahui fakultas mana yang paling sesuai dengan kemampuan siswa didapatkan berdasarkan inputan nilai psikotes yang ada pada siswa. Dimana proses diawali dengan memasukan nilai psikotes yaitu berupa IQ, kemampuan bahasa (SR), kemampuan dasar ilmu pasti (MR), kemampuan abstraksi (AR), kemampuan verbal (VR), orientasi ruangan dan bidang (NA), dan kemampuan berpikir logis (LU) dari masing-masing siswa yang kemudian akan dibandingkan dengan nilai psikotes-psikotes fakultas yang telah dimasukan sebelumnya.

Kesimpulan :
Aplikasi sistem pendukung ini sangat bermanfaat dalam membantu siswa dalam memecahkan permasalahan dilema yang dialaminya dalam memilih fakultas yang sesuai dengan minat dan kemampuan yang mereka miliki, selain itu aplikasi ini juga termasuk sistem yang userfriendly, karena aplikasi ini dapat diakses secara mobile web menggunakan telepon selular yang sudah dapat mengakses internet, sehingga memudahkan user untuk mengakses aplikasi ini.

Sumber :


Selasa, 05 November 2013

"Sistem Informasi Berbasis Komputer dan Artificial Intelligence"

PENDAHULUAN
            Komputer adalah suatu alat yang sangat dibutuhkan oleh semua individu untuk mempermudah pekerjaannya, alat yang canggih ini ternyata memiliki suatu sistem yang sangat kompleks sekali, sistem jaringannya adalah hasil tiruan dari otak manusia. Seperti pada saat ini alat yang menyerupai otak manusia yang baru meluncur di publik adalah robot cerdas yang bernama Rodeo yang mampu membantu kegiatan militer (klik disini), kecerdasan dari robot ini membutuhkan suatu sistem informasi berbasis komputer dan artificial intelligence, untuk lebih jelasnya saya akan menjelaskannya satu persatu.
SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

Definisi Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS)
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.(1)
Komponen-komponen yang ada dalam CBIS (1):
    Perangkat keras
    Perangkat lunak
    Database
    Telekomunikasi
    Manusia
Sistem informasi berbasis komputer terdiri dari dua hal, yaitu dapat sijelaskan sebagai berikut:

A. SISTEM PAKAR (ES)]
     Definisi Sistem Pakar
Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam pemecahan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Martin dan Oxman, 1988)(2). Sistem pakar ini mendekati kemampuan manusia, sistem ini mampu menemukan solusi yang memuaskan, penjelasan, dan memberikan saran-saran atau kesimpulan terhadap permasalahan yang kita hadapi sama seperti pakar aslinya, namun karena kecanggihan dari sistem ini, biaya yang dibutuhkan pun terlalu tinggi. Biasanya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah, dimana beberapa aktivitas pemecahan masalah tersebut adalah(2):

→Pembuatan keputusan (decision making), pemaduan pengetahuan, pembuatan desain, perencanaan, prakiraan, pengaturan, pengendalian, diagnosis, perumusan, penjelasan, pemberi nasihat, pelatihan
(2)
Karakteristik Sistem Pakar(1):
  • Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman 
  • Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru 
  • Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur) 
  • Memecahkan masalah dengan penalaran 
  • Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah.
Bagian-bagian Sistem Pakar(1):
1.User Interface, adalah bagian yang memungkinkan manajer mamasukan instruksi dan informasi kedalam dan menerima informasi dari sistem pakar.
2. Output Sistem Pakar , antara lain:
→ Penjelasan dari pertanyaan
→ Penjelasan dari penyelesaian masalah
3. Knowledge Base, adalah bagian yang memuat fakta-fakta yang menjelaskan area masalah, dan juga teknik menerangkan masalah yang menjelaskan bagaimana fakta-fakta tersebut cocok satu dengan yang lain dalam urutan yang logis.
4.Interference Engine, adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi knowledge base berdasarkan urutan tertentu.
5. Development Engine, adalah alat yang digunakan untuk menciptakan sistem pakar, dalam hal ini dua alat yang biasa digunakan adalah bahasa pemrograman dan ES shell.


Sistem pakar biasanya digunakan oleh(2):
  • Para awam yang bukan pakar untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam pemecahan masalah 
  • Pakar sebagai asisten yang berpengetahuan 
  • Memperbanyak atau menyebarkan sumber pengetahuan yang semakin langka
Masalah-masalah yang dapat diatasi dengan sistem pakar ini antara lain (2):
  • Interpretasi – membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah
  • Prediksi – memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi tertentu
  • Diagnosis – menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan pada gejala-gejala yang teramati.
  • Desain – menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala tertentu
  • Perencanaan – merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu
  • Debugging dan repair-menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk malfungsi
  • Instruksi – mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain subjek
  • Pengendalian – mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks
  • Selection – mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan kemungkinan
  • Monitoring – membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang diharapkan
Contoh aplikasi sistem Pakar(1):
  • XSEL, Sistem pakar yang bertindak sebagai asisten penjual di agen penjualan komputer DEC, yang membantu pelanggan memilih komputer yang sesuai dengan kebutuhannya. 
  • MYCIN, Sistem pakar yang dikembangkan di Stanford University tahun 19870-an dengan tujuan membantu petugas medis dalam mendiagnosa penyakit yang disebabkan bakteri. 
  • PROSPECTOR, Sistem yang diciptakan Richard Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh tahun 1978 yang menyediakan kemampuan seorang ahli geologi.
B. SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Definisi sistem pengambilan keputusan
Suatu sistem yang ada di jaringan komputer dalam proses pengambilan keputusan didukung oleh sebuah sistem yang disebut dengan sistem pendukung pengambilan keputusan (DSS), diimana sistem ini yang sangat mendukung orgnanisasional pengambilan keputusan. DSS merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. (3).
http://mimamami-mima.blogspot.com/p/jelaskan-pengertian-sistem-informasi_7419.html

 Komponen DSS(1) :
 Database
 Model grafis atau matematis, yang digunakan oleh proses bisnis
Antar muka pengguna, yang digunakan oleh pengguna untuk berkomunikasi dengan DSS.
Tahap-tahap sistem pengambilan keputusan, yaitu(4):
→ Definisi masalah
→ Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
→ pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
→ menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)


Contoh aplikasi DSS, yaitu(4):
  Institutional DSS: Perencanaan strategis perusahaan
  Ad hoc DSS: untuk masalah & situasi tertentu
  Industrial DSS: Airline DSS, Real Estate DSS
  GIS (Geographic Information Systems) adalah DSS yang mendukung keputusan menyangkup distribusi geografis dari sumberdaya  

ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI)
Definisi artificial intelligence(5)
AI disebut juga sebagai kecerdasan buatan yang merupakan suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan manusia, disini terdapat tiga tujuan kecerdasan buatan manusia, yaitu:
- Membuat komputer lebih cerdas, mengerti tentang kecerdasan, dan membuat mesin lebih berguna
Konsep-konsep kecerdasan buatan(2):
-   Turing test – metode pengujian kecerdasan
Metode pengujian yang melibatkan seorang penanya dan dua objek yang ditanyai
-    Pemrosesan simbolik
Didesain untuk memproses bilangan/angka-angka
-   Heuristic
Merupakan strategi untuk melakukan proses pencarian ruang problem yang selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan sepanjang jalur yang memiliki kemunginan paling besar
-   Penarikan kesimpulan (inferencing)
Mencoba membuat mesin memiliki kemampuan berpikir atau mempertimbangkan
Pencocokan pola (matching pola)

Tiga elemen dasar yang membuat suatu program dapat dikatakan AI yaitu(5):
-  Program harus dapat menarik sejumlah kesimpulan yang logis dari sejumlah besar fakta
- Program tersebut harus dapat memperbaharui pengetahuannya
-     Harus dapat mengingat apa yang dilakukannya

Klasifikasi program AI yaitu(5):
Pada dasarnya AI dapat digolongkan dalam 6 golongan dasar, yaitu:
-  Permainan game cerdas, seperti pada permainan catur
-  Pembuktian teorema dan penalaran terotomatisasi
-  Sistem pakar
-  Pemrosesan bahasa alami dan peniruan semantik
-  Peniruan perilaku manusia
-  Robotika dan perencanaan

Contoh aplikasi AI: (6)
- Pada bidang komputer dan sains : GUI (Grafphical users interface)  Kalkulasi koordinat mouse pada layar monitor, manajemen penyimpanan otomatis, pemrograman dinamis serta pemrograman orientasi objek.
- Pada bidang finansial :  Sebuah sistem yang memiliki kecerdasan buatan dapat mengkalkulasi inflasi maupun deflasi yang akan terjadi di masa depan serta dapat mengkalkulasi probabilitas naik turunnya harga saham sehingga dapat digunakan untuk menentukan investasi secara detail.
-  Kesehatan : algoritma genetika yang memungkinkan simulasi proses evolusi dan rekayasa genetika diuji coba tanpa memerlukan “korban” makhluk hidup.
-  Industri : alat-alat yang bisa membantu memindahkan barang yang mempunyai berat ber ton-ton, pemotongan besi dan baja secara otomatis.
-  Telekomunikasi : pencarian heuristik tentang tenaga kerja mereka, mengatur penjadwalan puluhan ribu pekerja, serta menentukan jumlah gaji sesuai dengan kualitas kerja mereka secara otomatis.

KESIMPULAN :
            Suatu alat-alat pintar yang kita gunakan sehari-hari ternyata membutuhkan suatu sistem yang kompleks, yaitu berupa sistem berbasis komputer, dimana sistem ini adalah suatu sistem yang mengolah data menjadi data yang berkualitas dengan bantuan dari sistem pakar dan sistem pengambilan keputusan yang ada pada sistem informasis berbasis komputer. Kedua sistem ini bersama-sama membentuk suatu program yang menghasilkan suatu program/alat/robot yang cerdas dan sempurna. Namun semua alat ini sangat membutuhkan ilmu Artificial intelligence (kecerdasan buatan), dimana ilmu ini merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai kecerdasan manusia yang diaplikasikan pada komputer, dengan memahami ilmu ini maka ilmu ini akan dapat diaplikasikan pada sistem berbasis komputer dan menghasilkan suatu robot yang cerdas seperti robot rodeo yang telah dijelaskan diatas.
http://2.bp.blogspot.com/-swEQNookjDg/UnSKpHw85iI/AAAAAAAAAeY/9_k-QuGZrIM/s1600/images+(2).jpg


Dapus
  1. http://www.perpuskita.com/cbis/624/
  2. Kusrini. 2006. Sistem pakar teori dan aplikasi.Yogyakarta : Andi offset
  3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan, diakses pada tanggal 2 November 2013
  4. http://alvandutz.wordpress.com/tag/contoh-aplikasi-spk/blogspot&hl=id&sa=X&ei=yYZ0Uu72PMuIrAfSmIDIDw&redir_esc=y#v=onepage&q=AI&f=false, diakses pada tanggal 2 November 2013
  5. Herianto, tjendry. 1993. Teknik pemrograman turbo prolog tingkat lanjut. Yogyakarta : Andi offset yogyakarta
  6. http://kreatif148.blogspot.com/2011/12/aplikasi-kecerdasan-buatan-tugas-konsep.html, diakses pada tanggal 5 November 2013
  7. http://portal.paseban.com/popular_science/110771/robot-cerdas-pengganti-tugas-tugas-berbahaya-militer, diakses pada tanggal 5 November 2013
gambar :
3. http://2.bp.blogspot.com/-swEQNookjDg/UnSKpHw85iI/AAAAAAAAAeY/9_k-QuGZrIM/s1600/images+(2).jpg

Senin, 07 Oktober 2013

Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi Manusia

Seperti yang kita ketahui bersama, semua aktivitas atau pekerjaan kita dibantu oleh suatu perangkat yang bernama komputer. Komputer telah membuat pekerjaan kita menjadi mudah, bahkan untuk saat ini sepertinya manusia sangat tergantung dengan komputer. Mungkin tanpa adanya komputer manusia akan kelabakan mengerjakan pekerjaanya. Bisa kita lihat dari yang masih anak-anak sampai ke yang tua semuanya membutuhkan perangkat ini. Perangkat ini memang sungguh menarik, dan sudah menghipnotis semua manusia, sebenarnya bagaimana arsitektur komputer ini?. Sebenarnya benda yang mempermudah kehidupan kita ini memiliki arsitektur yang hampir sama dengan struktur kognisi manusia, untuk membuktikannya saya akan menjelaskan satu persatu mengenai arsitektur komputer dengan kognisi manusia.

Arsitektur Komputer

Struktur komputer didefinisikan sebagai cara-cara dari tiap komponen saling terkait. Fungsi komputer didefinisikan sebagai operasi masing-masing komponen sebagai bagian dari struktur. 1

Adapun fungsi dari masing-masing komponen dalam struktur di atas adalah sebagai berikut: 1

1. Input Device (Alat Masukan) adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan data atau perintah ke dalam komputer


2. Output Device (Alat Keluaran) adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data. Keluaran dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft-copy (ke monitor), ataupun berupa suara.


3. I/O Ports, bagian ini digunakan untuk menerima ataupun mengirim data ke luar sistem. Peralatan input dan output di atas terhubung melalui port ini.

4. CPU (Central Processing Unit) merupakan otak sistem komputer, dan memiliki dua bagian fungsi operasional, yaitu: ALU (Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolah data, dan CU (Control Unit) sebagai pengontrol kerja komputer.

5. Memori terbagi menjadi dua bagian yaitu memori internal dan memori eksternal. Memori internal berupa RAM (Random Access Memory) yang berfungsi untuk menyimpan program yang kita olah untuk sementara waktu, dan ROM (Read Only Memory) yaitu memori yang haya bisa dibaca dan berguna sebagai penyedia informasi pada saat komputer pertama kali dinyalakan.

6. Data Bus adalah jalur-jalur perpindahan data antar modul dalam sistem komputer. Karena pada suatu saat tertentu masing-masing saluran hanya dapat membawa 1 bit data, maka jumlah saluran menentukan jumlah bit yang dapat ditransfer pada suatu saat. Lebar data bus ini menentukan kinerja sistem secara keseluruhan. Sifatnya bidirectional, artinya CPU dapat membaca dan menirma data melalui data bus ini. Data bus biasanya terdiri atas 8, 16, 32, atau 64 jalur paralel.

7. Address Bus digunakan untuk menandakan lokasi sumber ataupun tujuan pada proses transfer data. Pada jalur ini, CPU akan mengirimkan alamat memori yang akan ditulis atau dibaca.Address bus biasanya terdiri atas 16, 20, 24, atau 32 jalur paralel.

8. Control Bus digunakan untuk mengontrol penggunaan serta akses ke Data Bus dan Address Bus. Terdiri atas 4 samapai 10 jalur paralel.





                Gambar 1.1


Struktur Kognisi Manusia

Otak manusia terdiri dari 3 lapisan konsentrik :

  1. Sentral core : terdiri dari medula, serebelum, talamus, hipotalamus, sistem reticular
  2. Sistem Limbik : mengendalikan kegiatan instingtif
  3. Sereberum : dibagi menjadi 2 belahan selebral
Otak dengan ketiga bagiannya merupakan struktur yang saling berhubungan. Masing-masing punya tugas khusus tetapi saling bekerja sama seperti kerja komputer. Bagian-bagian otak akan saling bekerja sama untuk menganalisis informasi yang datang dari setiap indera melalui proses komputerisasai dan proses pengambilan keputusan (cerebrum), berbeda dari analisis informasi yang mengendalikan urutan kegiatan reflek (sistem limbik). Semua kegiatan manusia diatur dan disusun dalam sistem rumit otak.

Sentral Core

  • mencakup sebagian besar batang otak
  • bagian sumsum belakang mulai melebar pada jalan masuk ke tulang tengkorak disebut medula.
  • Medula bertanggung jawab pada pengeluaran dan gerak refleks postural

Cerebrum

Fungsi : mengkoordinasikan gerak tertib sederhana, mengatur kondisi otot; menyangkut koordinasi motorik talamus dan penaturan emosi & homeostatis hipotalamus. contoh : berjalan, mengayunkan tangan, berenang. Kerusakan pada cerebrum mengakibatkan orang tidak dapat lagi melakukan gerakan sederhana.

Talamus dan Hipotalamus

Fungsi talamus : stasiun pemancar dan meneruskan informasi yang masuk ke cerebrum dari reseptor indera (lihat, dengar, sentuh, rasa) ; berperan penting dalam pengontrolan tidur, keadaan jaga ; dianggap bagian dari sistem retikular

Fungsi hipotalamus : berperan dalam berbagai aspek motivasi ; mengatur makan, minum dan perilaku seks; mengatur kegiatan endokrin dan mempertahankan homeostatis invididu sehat (suhu badan, detak jatung, tekanan darah) ; berperan penting dalam hal emosi (rasa senang, rasa sakit). Dalam keadaan stres keseimbangan tubuh terganggu, hipotalamus akan berusaha mengembalikan tubuh kepada derajat fungsi yang normal. Hipotalamus dapat berpengaruh pada kelenjar pituitari yang tepat berada dibawahnya, hipotalamus mengendalikan reaksi hormon terhadap rasa takut dan stres.

Sistem Retikular

Fungsi : mengendalikan keadaan terangsang dan keadaan sadar ; memfokuskan perhatian ; sebagai penyaring untuk pesan sensorik yang masuk melewati korteks celebral menuju kesadaran (diloloskan dan sebagian dihalangi).



                 Gambar 2.1


Hubungan Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi Manusia
Dari semua yang telah disebutkan diatas, terlihat bahwa struktur komputer dibuat atas dasar gambaran dari struktur otak pada manusia. Banyak kesamaan yang dibuat dari gambaran otak manusia terhadap arsitektur komputer. Manusia menerima informasi dari melalui syaraf-syaraf sensori yang terdapat pada panca indera yang terhubung ke otak dan komputer menerima input data melalui keyboard dan mouse, CPU dapat digambarkan sebagai sistem syaraf pusat pada manusia (CNS) sebagai logika dan pengendali, memori untuk penyimpanan, baik pada komputer maupun manusia, dan komponen seperti speaker pada komputer dapat dibandingkan dengan manusia yang berbicara sebagai respon dari impuls atau stimulus yang diterima.

Sumber (Daftar Pustaka):

1. http://enengnurul.wordpress.com/2009/11/12/struktur-dan-fungsi-komputer/
2. 
http://psychictionary.tumblr.com/post/14592697231/struktur-dan-fungsi-otak-manusia

Senin, 27 Mei 2013

Pangeran Ku

Terpancar terang kasih itu
Terpancar terang sayang itu
Terpancar terang cinta itu
Yah...semuanya terpancar dari raut wajah itu
Tersentak hati terenyuh akan kegigihan
Pengorbanan..perjuangan...
Penat sekujur tubuh berusaha ditutup
Dengan senyum yang sontak membuat ku menangis sesenggukan
Tubuh yang  tak setangguh dulu
kaki yang tak selincah dulu
Mata yang tak sejernih dulu
Tapi semangat nya bak kaula muda yang merasukinya
Saat mata terkantuk-kantuk oleh tiupan angin sepoi-sepoi
Tertidur pulas wajah penat itu  akan kejamnya perantauan
Membuat hatiku menangis
Ayah...betapa besar perjuangan mu untuk menghidupi kami keluargamu
 Tak pernah sekalipun ku dengar dari mu kata tidak disaat aku meminta
Tak pernah kudengar keluhan akan apa yang aku minta
Merasa berdosa diri ini
Merasa hina diri ini
Saat berhadapan dengan wajah penat penuh dengan sejuta cinta kasih sayang itu
Mulai hari ini aku yang bernama Heni Marizalita berjanji akan mengejar cita-cita ku
Demi dirimu ayah.. demi impianmu yang sempat tertunda..aku wujudkan semua
Aku akan menjadi orang besar 10 tahun lagi
Dan aku minta tetaplah selalu disampingku
Tetaplah tersenyum untuk ku

Karena aku berjanji aku akan berusaha membanggakanmu ayah, aku berjanji

Kamis, 02 Mei 2013

“PSIKOTERAPI: LOGO THERAPY”


Logoterapi berasal dari kata Yunani logos yang mengandung dwiarti. Pertama, logos berarti spirit (semangat) yaitu suatu dimensi terdalam dari seorang manusia., dan arti ini lebih antropologis daripada teologis. Kedua adalah “meaning” yaitu nilai hidup sebagai seorang manusia. Singkatnya logoterapi adalah sebuah teori yang berorientasi untuk menemukan arti, suatu arti dalam dan bagi eksistensi manusia.
Logotherapy didirikan oleh Viktor Frankl (1960), dimana metode ini merupakan suatu metode psikoterapi yang digunakan untuk menangani orang-orang yang kehidupannya kehilangan arti. Logotherapy lebih merupakan teknik dari pada teori. Akan tetapi seperti yang dikemukakan Frankl, sesuatu yang tidak berdasarkan teori tentang kodrat manusia dan filsafat kehidupan tidak dapat menjadi bentuk psikoterapi.
Tiga konsep fundamental yang perlu kita ketahui dalam hubungan dengan logoterapi, antara lain:
-   Freedom of will (bebas dari kemauan)
Kebebasan yang dimaksud di sini adalah suatu kebebasan untuk tetap berdiri pada apapun kondisi yang dialami manusia. Di sini manusia bebas untuk menentukan sikapnya menghadapi keadaan sekitarnya, bebas membuat rencana di luar kecenderungan somatik dan komponen psikisnya. Bebas dari kemauan bukan berarti bebas dari kondisi-kondisi biologis, fisik, sosiologis, dan psikologis. Tapi lebih merupakan bebas untuk mengambil sikap bukan hanya menghadapi dunia, tetapi menghadapi diri sendiri.
-   Will-to-meaning
Suatu kemauan untuk menemukan arti hidupnya, dorongan kemamuan dasar yang berjuang untuk mencapai arti hidup yang lebh tinggi untuk eksis di dunia. Ia merupakan suatu dorongan yang mengendalikan manusia yang menemukan arti dalam hidupnya. Will to remaining muncul dari keinginan pembawaan dasar manusia untuk memberikan sedapat mungkin nilai bagi dirinya, untuk mengaktualisasikan sebanyak mungkin nilai bagi dirinya, untuk mengaktualisasikan sebanyak mungkin nilai-nilai hidup manusia dalam dirinya.
-   The meaning of life
Arti hidup bagi seorang manusia. Arti hidup yang dimaksud disini ialah arti hidup yang bukan untuk dipertanyakan, tetapi untuk direspon, karena kita semua bertanggung jawab untuk suatu hidup. Respon yang diberikan bukan dalam bentuk kata-kata tapi dalam bentuk tindakan, dengan melakukannya.

Kerangka berpikir teori kepribadian model logoterapi dan dinamika kepribadiannya dapat digambarkan sebagai berikut :

Pertama, setiap orang selalu mendambakan kebahagiaan dalam hidupnya. Dalam pandangan logoterapi, kebahagiaan itu tidak datang begitu saja, tetapi merupakan akibat sampingan dari keberhasilan seseorang memenuhi keinginannya untuk hidup bermakna (the will to meaning). Mereka yang berhasil memenuhinya akan mengalami hidup yang bermakna (meaningful life) dan ganjaran (reward) dari hidup yang bermakna adalah kebahagiaan (happiness).

Kedua, jika mereka yang tak berhasil memenuhi motivasi ini akan mengalami kekecewaan dan kehampaan hidup serta merasakan hidupnya tidak bermakna (meaningless). Kondisi ini apabila tidak teratasi dapat mengakibatkan gangguan neurosis (noogenik neurosis), mengembangkan karakter totaliter (totalitarianism) dan konformis (conformism).

Ketiga, Frankl menentang pendirian dalam psikologi dan psikoterapi bahwa manusia ditentukan oleh kondisi biologis, konflik-konflik masa kanak-kanak, atau kekuatan lain dari luar. Ia berpendapat bahwa kebebasan manusia merupakan kebebasan yang berada dalam batas-batas tertentu. Manusia dianggap sebagai makhluk yang memiliki berbagai potensi luar biasa, tetapi sekaligus memiliki keterbatasan dalam aspek ragawi, aspek kejiwaan, aspek sosial budaya dan aspek kerohanian.

Keempat, kebebasan manusia bukan merupakan kebebasan dari (freedom from) bawaan biologis, kondisi psikososial dan kesejarahannya, melainkan kebebasan untuk menentukan sikap (freedom to take a stand) secara sadar dan menerima tanggung jawab terhadap kondisi-kondisi tersebut, baik kondisi lingkungan maupun kondisi diri sendiri. Dengan demikian, kebebasan yang dimaksud Frankl bukanlah lari dari persoalan yang sebenarnya harus dihadapi.

Kelima, dalam berperilaku, manusia berusaha mengarahkan dirinya sendiri pada sesuatu yang ingin dicapainya, yaitu makna. Keinginan akan makna inilah yang mendorong setiap manusia untuk melakukan berbagai kegiatan agar hidupnya dirasakan berarti dan berharga. Namun, Frankl tidak sependapat dengan prinsip determinisme dan berkeyakinan bahwa manusia dalam berperilaku terdorong mengurangi ketegangan agar memperoleh keseimbangan dan mengarahkan dirinya sendiri menuju tujuan tertentu yang layak bagi dirinya.

Logoterapi menyajikan suatu pendekatan positif pada mereka yang mengalami gangguan mental secara pribadi. Logoterapi muncul sebagai sekolah psikoterapi ketiga di Vienna. Logoterapi tampil dalam konsep baru yakni “will to meaning”. Logoterapi mengajarkan bahwa ada tiga jalan yang dapat ditempuh seseorang untuk menemukan makna hidup. Pertama melalui karya atau tindakan (yang didedikasi bukan untuk diri sendiri). Kedua, melalui pangalaman atau mengenal seseorang, dalam cinta. Ketiga, yang terpenting dalam mengubah diri sendiri: mengubah tragedi menjadi kemenangan. Logoterapi ini adalah dilandasi keyakinan bahwa manusia memiliki kapasitas untuk mengubah aspek-aspek hidup yang negatif menjadi sesuatu yang positif atau konstruktif.

Teknik logoterapi :
Suatu teknik logoterapi disebut dengan intensi paradoksal. Teknik ini sangat membantu orang-orang yang mengalami nervous untuk menginginkan sesuatu yang justru ditakutinya dan yang menimbulkan kecemasan. Disini logoterapi bermaksud mengintegrasikan psikoterapi dalam keragaman bentuknya. Alat yang memungkinkan manusia mencari dan memahami nilai situasi tertentu adalah kesadaran, yang secara serentak ada sadar dan ada bertanggung jawab. Logoterapi bermaksud mengatasi psikologisme yang mereduksi segala-galanya kepada mekanisme psikis.

Referensi :
Naisaban, Ladislau. 2010. Para psikolog terkemuka dunia: riwayat hidup pokok pikiran dan karya. Jakarta : Grasindo.
Widyarini, Nilam. 2009. Kunci pengembangan diri. Jakarta : PT elex media komputindo.
Schultz, Duane. 2012. Psikologi pertumbuhan: model-model kepribadian sehat. Yogyakarta: Kanisius

Sabtu, 27 April 2013

"PSIKOTERAPI :BEHAVIOR THERAPY”


Terapi tingkah laku adalah penerapan aneka ragam teknik dan prosedur yang berakar pada berbagai teori tentang belajar. Terapi ini dipopulerkan oleh B.F Skinner, dimana terapi ini menyertakan penerapan yang sistematis prinsip-prinsip belajar pada pengubahan tingkah laku ke arah cara-cara yang lebih adaptif. Berlandaskan teori belajar, modifikasi tingkah laku dan terapi tingkah laku adalah pendekatan-pendekatan terhadap konseling dan psikoterapi yang berurusan dengan pengubahan tingkah laku. Daripada memandang terapi tingkah laku seperti pendekatan terapi yang dipersatukan dan tunggal, lebih tepat menganggapnya sebagai terapi-terapi tingkah laku yang mencakup berbagai prinsip dan metode yang belum dipadukan ke dalam suatu sistem yang dipersatukan. Dimana perkembangan terapi tingkah laku ini adalah sejak tahun 1950-an.

Konsep-Konsep Utama Behavior Therapy
  1. Pandangan Tentang Sifat Manusia
behaviorisme adalah suatu pandangan ilmiah tentang tingkah laku manusia. Behavior ditandai oleh sikap membatasi metode-metode dan prosedur-prosedur pada data yang dapat diamati. Pendekatan behavioristik tidak menguraikan asumsi-asumsi filosofis tertentu tentang manusia secara langsung. Setiap orang dipandang memiliki kecenderungan-kecenderungan positif dan negatif yang sama. Manusia pada dasarnya dibentuk dan ditentukan oleh lingkungan sosial budayanya. Segenap tingkah laku manusia itu dipelajari.
Pandangan para behavioris tentang manusia seringkali didistorsi oleh penguraian yang terlampau menyederhanakan tentang individu sebagai bidak nasib yang tak berdaya. Terapi tingkah laku kontemporer bukanlah suatu pendekatan yang sepenuhnya deterministik dan mekanistik, yang menyingkirkan potensi para klien untuk memilih. Hanya “para behavioris yang radikal” yang menyingkirkan kemungkinan menentukan diri dari individu. Nye (1975) dalam pembahasan tentang behaviorisme radikal nya B.F Skinner, menyebutkan bahwa para behavioris radikal menekankan manusia sebagai dikendalikan oleh kondisi-kondisi linkungan.

       2. Pengondisian Klasik Versus Pengondisian Operan
Pengondisian klasik disebut pengkondisian responden, berasal dari karya Pavlov, pengondisian klasik melibatkan stimulus tak berkondisi (UCS) yang secara otomotis mengembangkan respon berkondisi (CR) yang sama dengan respon tak berkondisi (UCR) apabila diasosiasikan dengan stimulus tak berkondisi. Jika UCS dipasangkan dengan sutau stimulus berkondisi (CS), lambat launCS mengarahkan kemunculan CR. Baik karya Salter maupun Wolpe sebagian besar berasal dari model pengondisian klasik. Teknik-teknik yang spesifik seperti desensitisasi sistematik dan terapi aversi berlandaskan pengondisian klasik.
Pengondisian operan, satu aliran utama lainnya dari pendekatan terapi yang berlandaskan teori belajar, melibatkan pemberian ganjaran kepada individu atas pemunculan tingkah lakunya (yang diharapkan) pada saat tingkah laku itu muncul.

Ciri-ciri unik terapi tingkah laku
Terapi tingkah laku, berbeda dengan sebagian besar pendekatan terapi lainnya, ditandai oleh :
  • Pemusatan perhatian kepada tingkah laku yang tampak dan spesifik.
  •  Kecermatan dan penguraian tujuan-tujuan treatment.
  • Perumusan prosedur treatment yang spesifik yang sesuai dengan masalah
  •  Penaksiran objektif atas hasil-hasil terapi

Terapi ini merupakan suatu pendekatan induktif yang berlandaskan eksperimen-eksperimen dan menerapkan metode eksperimental pada proses terapeutik. Urusan terapeutik utama adalah mengisolasi tingkah laku masalah dan kemudian menciptakan cara-cara untuk mengubahnya. Pada dasarnya, terapi tingkah laku diarahkan pada tujuan-tujuan memperoleh tingkah laku baru, penghapusan tingkah laku yang maladaptif, serta memperkuat dan mempertahankan tingkah laku yang diinginkan. Setelah mengembangkan mengembangkan pernyataan yang tepat tentang tujuan-tujuan treatment, terapis harus memilih prosedur-prosedur yang paling sesuai untuk mencapai tujuan-tujuan itu. Berbagai teknik tersedia, yang keefektifannya bervariasi dalam menangani masalah-masalah tertentu.
Terapi tingkah laku memasukkan kriteria yang didefiniskan dengan baik bagi perbaikan atau penyembuhan. Karena terapi tingkah laku menekankan evaluasi atas keefektifan teknik-teknik yang digunakan, maka evolusi dan perbaikan yang berkesinambungan atas prosedur-prosedur treatment menandai proses terapeutik.  

Tujuan Terapeutik
Tujuan umum terapi tingkah laku adalah menciptakan kondisi-kondisi baru bagi proses belajar. Dasar alasannya ialah bahwa segenap tingkah laku laku adalah dipelajari (learned), termasuk tingkah laku yang maladaptif. Jika tingkah laku neurotik learned, maka ia bisa unlearned, dan tingkah laku yang lebih efektif bisa diperoleh. Terapi tingkah laku pada hakikatnya terdiri atas proses penghapusan hasil belajar yang tidak adaptif dan pemberian pengalaman-pengalaman belajar yang didalamnya terdapat respon-respon yang layak, namun belum dipelajari.
Menurut beberapa ahli, terdapat banyak kesalah pahaman dalam menjelaskan tujuan-ttujuan terapi tingkah laku, namun Krumboltz, dan Thorensen telah mengembangkan tiga kriteria bagi perumusan tujuan yang bisa diterima dalam konseling tingkah laku sebagai berikut:
  •  Tujuan yang dirumuskan haruslah tujuan diinginkan oleh klien
  • Konselor harus bersedia membantu klien dalam mencapai tujuan
  • Harus terdapat kemungkinan untuk menaksir sejauh mana klien bisa mencapai tujuannya. 
Akan tetapi, bagaimana jika klien tidak bisa mendefinisikan masalahnya dengan jelas dan hanya bisa menghadirkan tujuan-tujuan yang masalahnya dengan jelas dan hanya bisa menghadirkan tujuan-tujuan yang sama? Krumboltz dan Thorensen sepakat bahwa pada umumnya klien tidak menjabarkan masalah-masalah dalam bahasa yang sederhana dan jelas. Tugas terapis adalah mendengarkan kesulitan klien secara aktif dan empatik. Terapis memantulkan kembali apa yang dipahaminya untuk memastikan apakah persepsinya tentang pemikiran-pemikiran dan perasaan-perasaan klien benar.  Lebih dari itu, terapis membantu klien menjabarkan bagaimana dia akan bertindak di luar cara-cara yang ditempuh sebelumnya. Dengan berfokuskan pada tingkah laku yang spesifik yang ada pada kehidupan klien sekarang, terapis membantu klien menerjemahkan kebingungan yang dialaminya ke dalam suatu tujuan kongret yang mungkin untuk dicapai.

Fungsi dan Peran Terapis
            Dalam terapi behavior ini, terapis berfungsi sebagai:
  •    Sebagai guru, pengarah yang ahli dalam mendiagnosis tingkah laku yang maladaptif dan dalam menentukan prosedur-prosedur penyembuhan yang diharapkan dapat mengarahkan pada tingkah laku yang baru dan adjustive.
  •   Terapis juga berperan sebagai pemberi penguatan sosial bagi klien, baik yang positif maupun yang negatif. Bahkan mesikpun mempersepsikan dirinya sebagai pihak yang netral sehubungan dengan pertimbangan-pertimbangan nilai, terapis membentuk tingkah laku klien, baik melalui cara-cara langsung maupun melalui cara-cara tidak langsung.
  •     Terapis berfungsi sebagai model bagi klien, karena klien sering memandang terapis sebagai orang yang patut diteladani, dan ditiru sikap dan tingkah lakunya.


Teknik-Teknik dan Prosedur-Prosedur Terapeutik
            Terapi behavior memiliki teknik-teknik yang utama, yaitu :
1.      Desentisasi sistematik
Digunakan untuk menghapus tingkah laku yang diperkuat secara negatif, dan ia menyertakan pemunculan tingkah laku atau respons yang berlawanan dengan tingkah laku yang hendak dihapuskan itu. Desensitisasi diarahkan pada mengajar klien untuk menampilkan suatu respons yang tidak konsisten dengan kecemasan.

2.      Terapi implosif dan pembanjiran
Teknik pembanjiran berlandaskan paradigma mengenai penghapusan eksperimental. Terapis memunculkan stimulus-stimulus penghasil kecemasan, klien membayangkan situasi, dan terapis berusaha mempertahankan kecemasan klien. Stampfl mengembangkan teknik yang berhubungan dengan teknik pembanjiran, yang disebut terapi implosif : seperti halnya dengan desensitisasi sistematik, terapi implosif berasumsi bahwa tingkah laku neurotik melibatkan penghindaran terkondisi atas stimulus-stimulus penghasil kecemasan.

3.      Latihan asertif
Pendekatan behavioral yang dengan cepat mencapai popularitas adalah latihan asertif yang bisa diterapkan terutama pada situasi-situasi interpersonal, di mana individu mengalami kesulitan untuk menerima kenyataan, bahwa menyatakan atau menegaskan diri adalah tindakan yang layak atau benar. Latihan asertif akan membantu bagi orang-orang yang:
- Tidak mampu mengungkapkan kemarahan atau perasaan tersinggung
- Menunjukan kesopanan yang berlebihan dan selalu mendorong orang lain untuk mendahuluinya
-   Memiliki kesulitan untuk mengatakan tidak
- Memiliki kesulitan untuk mengungkapkan afeksi dan respon-respon positif lainnya
-  Merasa tidak punya hak untuk memiliki perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran sendiri
Dimana cara yang digunakan dalam latihan asertif ini adalah menggunakan prosedur permainan peran, disini konselor bertindak sebagai fasilitator. Selain itu diskusi kelompok juga sangat bermanfaat dalam latihan asertif ini, untuk saling membantu satu sama lain dalam membantu klien untuk mengembangkan cara berhubungan yang lebih langsung dalam situasi interpersonal.

4.      Terapi Aversi
Teknik pengondisian aversi yang telah digunakan secara luas untuk meredakan gangguan-gangguan behavioral yang spesifik, yang melibatkan mengasosiasikan tingkah laku simtomatik dengan suatu stimulus yang menyakitkan sampai tingkah laku yang tidak diinginkan terhambat kemunculannya. Stimulus-stimulus aversi biasanya berupa hukuman dengan kejutan listrik atau [pemberian listrik. Kendali aversi bisa melibatkan penarikan pemerkuat positif atau penggunaan berbagai bentuk hukuman.

5.      Pengondisian operan
Tingkah laku operan adalah tingkah laku yang memancar yang menjadi ciri organisme aktif. Ia adalah tingkah laku yang beroperasi di linkungan untuk menghasilkan akibat-akibat. Tingkah laku operan merupakan tingkah laku yang paling berarti dalam kehidupan sehari-hari, yang mencakup membaca, berbicara, berpakaian, berpakaian, makan dengan alat-alat makan, dsb. Menurut Skinner jika tingkah laku diganjar, maka probabilitas kemunculan kembali tingkah laku tersebut di masa mendatang tinggi.

6.      Perkuatan positif
Pembentukan suatu pola tingkah laku dengan memberikan ganjaran atau perkuatan segera setelah tingkah laku yang diharapkan muncul adalah suatu cara yang ampuh untuk mengubah tingkah laku. Pemerkuat-pemerkuat, baik primer maupun sekunder, diberikan untuk rentang tingkah laku yang luas.

7.      Pembentukan respon
Dalam pembentukan respon, tingkah laku secara bertahap diubah dengan memperkuat unsur-unsur kecil dari tingkah laku baru yang diinginkan secara berturut-turut sampai mendekati tingkah laku akhir. Pembentukan respon berwujud pengembangan suatu respon yang pada mulanya tidak terdapat dalam  perbendaharaan tingkah laku individu.

8.      Penghapusan
Apabila suatu respon terus menerus dibuat tanpa perkuatan, maka respon tersebut cenderung menghilang. Dengan demikian, karena pola-pola tingkah laku yang dipelajari cenderung melemah dan terhapus setelah suatu periode, cara untuk menghapus tingkah laku yang maladaptif adalah menarik perkuatan dari tingkah laku maladaptif itu.

9.      Percontohan
Dalam percontohan, individu mengamati seorang model dan kemudian diperkuat untuk mencontoh tingkah laku sang model

10.  Token
Digunakan untuk membentuk tingkah laku apabila persetujuan dan pemerkuat yang tidak bisa diraba lainnya tidak memberikan pengaruh. Dalam token economy, tingkah laku yang layak bisa diperkuat dengan perkuatan-perkuatan yang bisa diraba, yang nantinya bisa ditukar dengan objek atau hak istimewa yang diinginkan.

Referensi :
Corey, Gerald. 2009. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Refika Aditama