Senin, 27 Mei 2013

Pangeran Ku

Terpancar terang kasih itu
Terpancar terang sayang itu
Terpancar terang cinta itu
Yah...semuanya terpancar dari raut wajah itu
Tersentak hati terenyuh akan kegigihan
Pengorbanan..perjuangan...
Penat sekujur tubuh berusaha ditutup
Dengan senyum yang sontak membuat ku menangis sesenggukan
Tubuh yang  tak setangguh dulu
kaki yang tak selincah dulu
Mata yang tak sejernih dulu
Tapi semangat nya bak kaula muda yang merasukinya
Saat mata terkantuk-kantuk oleh tiupan angin sepoi-sepoi
Tertidur pulas wajah penat itu  akan kejamnya perantauan
Membuat hatiku menangis
Ayah...betapa besar perjuangan mu untuk menghidupi kami keluargamu
 Tak pernah sekalipun ku dengar dari mu kata tidak disaat aku meminta
Tak pernah kudengar keluhan akan apa yang aku minta
Merasa berdosa diri ini
Merasa hina diri ini
Saat berhadapan dengan wajah penat penuh dengan sejuta cinta kasih sayang itu
Mulai hari ini aku yang bernama Heni Marizalita berjanji akan mengejar cita-cita ku
Demi dirimu ayah.. demi impianmu yang sempat tertunda..aku wujudkan semua
Aku akan menjadi orang besar 10 tahun lagi
Dan aku minta tetaplah selalu disampingku
Tetaplah tersenyum untuk ku

Karena aku berjanji aku akan berusaha membanggakanmu ayah, aku berjanji

Kamis, 02 Mei 2013

“PSIKOTERAPI: LOGO THERAPY”


Logoterapi berasal dari kata Yunani logos yang mengandung dwiarti. Pertama, logos berarti spirit (semangat) yaitu suatu dimensi terdalam dari seorang manusia., dan arti ini lebih antropologis daripada teologis. Kedua adalah “meaning” yaitu nilai hidup sebagai seorang manusia. Singkatnya logoterapi adalah sebuah teori yang berorientasi untuk menemukan arti, suatu arti dalam dan bagi eksistensi manusia.
Logotherapy didirikan oleh Viktor Frankl (1960), dimana metode ini merupakan suatu metode psikoterapi yang digunakan untuk menangani orang-orang yang kehidupannya kehilangan arti. Logotherapy lebih merupakan teknik dari pada teori. Akan tetapi seperti yang dikemukakan Frankl, sesuatu yang tidak berdasarkan teori tentang kodrat manusia dan filsafat kehidupan tidak dapat menjadi bentuk psikoterapi.
Tiga konsep fundamental yang perlu kita ketahui dalam hubungan dengan logoterapi, antara lain:
-   Freedom of will (bebas dari kemauan)
Kebebasan yang dimaksud di sini adalah suatu kebebasan untuk tetap berdiri pada apapun kondisi yang dialami manusia. Di sini manusia bebas untuk menentukan sikapnya menghadapi keadaan sekitarnya, bebas membuat rencana di luar kecenderungan somatik dan komponen psikisnya. Bebas dari kemauan bukan berarti bebas dari kondisi-kondisi biologis, fisik, sosiologis, dan psikologis. Tapi lebih merupakan bebas untuk mengambil sikap bukan hanya menghadapi dunia, tetapi menghadapi diri sendiri.
-   Will-to-meaning
Suatu kemauan untuk menemukan arti hidupnya, dorongan kemamuan dasar yang berjuang untuk mencapai arti hidup yang lebh tinggi untuk eksis di dunia. Ia merupakan suatu dorongan yang mengendalikan manusia yang menemukan arti dalam hidupnya. Will to remaining muncul dari keinginan pembawaan dasar manusia untuk memberikan sedapat mungkin nilai bagi dirinya, untuk mengaktualisasikan sebanyak mungkin nilai bagi dirinya, untuk mengaktualisasikan sebanyak mungkin nilai-nilai hidup manusia dalam dirinya.
-   The meaning of life
Arti hidup bagi seorang manusia. Arti hidup yang dimaksud disini ialah arti hidup yang bukan untuk dipertanyakan, tetapi untuk direspon, karena kita semua bertanggung jawab untuk suatu hidup. Respon yang diberikan bukan dalam bentuk kata-kata tapi dalam bentuk tindakan, dengan melakukannya.

Kerangka berpikir teori kepribadian model logoterapi dan dinamika kepribadiannya dapat digambarkan sebagai berikut :

Pertama, setiap orang selalu mendambakan kebahagiaan dalam hidupnya. Dalam pandangan logoterapi, kebahagiaan itu tidak datang begitu saja, tetapi merupakan akibat sampingan dari keberhasilan seseorang memenuhi keinginannya untuk hidup bermakna (the will to meaning). Mereka yang berhasil memenuhinya akan mengalami hidup yang bermakna (meaningful life) dan ganjaran (reward) dari hidup yang bermakna adalah kebahagiaan (happiness).

Kedua, jika mereka yang tak berhasil memenuhi motivasi ini akan mengalami kekecewaan dan kehampaan hidup serta merasakan hidupnya tidak bermakna (meaningless). Kondisi ini apabila tidak teratasi dapat mengakibatkan gangguan neurosis (noogenik neurosis), mengembangkan karakter totaliter (totalitarianism) dan konformis (conformism).

Ketiga, Frankl menentang pendirian dalam psikologi dan psikoterapi bahwa manusia ditentukan oleh kondisi biologis, konflik-konflik masa kanak-kanak, atau kekuatan lain dari luar. Ia berpendapat bahwa kebebasan manusia merupakan kebebasan yang berada dalam batas-batas tertentu. Manusia dianggap sebagai makhluk yang memiliki berbagai potensi luar biasa, tetapi sekaligus memiliki keterbatasan dalam aspek ragawi, aspek kejiwaan, aspek sosial budaya dan aspek kerohanian.

Keempat, kebebasan manusia bukan merupakan kebebasan dari (freedom from) bawaan biologis, kondisi psikososial dan kesejarahannya, melainkan kebebasan untuk menentukan sikap (freedom to take a stand) secara sadar dan menerima tanggung jawab terhadap kondisi-kondisi tersebut, baik kondisi lingkungan maupun kondisi diri sendiri. Dengan demikian, kebebasan yang dimaksud Frankl bukanlah lari dari persoalan yang sebenarnya harus dihadapi.

Kelima, dalam berperilaku, manusia berusaha mengarahkan dirinya sendiri pada sesuatu yang ingin dicapainya, yaitu makna. Keinginan akan makna inilah yang mendorong setiap manusia untuk melakukan berbagai kegiatan agar hidupnya dirasakan berarti dan berharga. Namun, Frankl tidak sependapat dengan prinsip determinisme dan berkeyakinan bahwa manusia dalam berperilaku terdorong mengurangi ketegangan agar memperoleh keseimbangan dan mengarahkan dirinya sendiri menuju tujuan tertentu yang layak bagi dirinya.

Logoterapi menyajikan suatu pendekatan positif pada mereka yang mengalami gangguan mental secara pribadi. Logoterapi muncul sebagai sekolah psikoterapi ketiga di Vienna. Logoterapi tampil dalam konsep baru yakni “will to meaning”. Logoterapi mengajarkan bahwa ada tiga jalan yang dapat ditempuh seseorang untuk menemukan makna hidup. Pertama melalui karya atau tindakan (yang didedikasi bukan untuk diri sendiri). Kedua, melalui pangalaman atau mengenal seseorang, dalam cinta. Ketiga, yang terpenting dalam mengubah diri sendiri: mengubah tragedi menjadi kemenangan. Logoterapi ini adalah dilandasi keyakinan bahwa manusia memiliki kapasitas untuk mengubah aspek-aspek hidup yang negatif menjadi sesuatu yang positif atau konstruktif.

Teknik logoterapi :
Suatu teknik logoterapi disebut dengan intensi paradoksal. Teknik ini sangat membantu orang-orang yang mengalami nervous untuk menginginkan sesuatu yang justru ditakutinya dan yang menimbulkan kecemasan. Disini logoterapi bermaksud mengintegrasikan psikoterapi dalam keragaman bentuknya. Alat yang memungkinkan manusia mencari dan memahami nilai situasi tertentu adalah kesadaran, yang secara serentak ada sadar dan ada bertanggung jawab. Logoterapi bermaksud mengatasi psikologisme yang mereduksi segala-galanya kepada mekanisme psikis.

Referensi :
Naisaban, Ladislau. 2010. Para psikolog terkemuka dunia: riwayat hidup pokok pikiran dan karya. Jakarta : Grasindo.
Widyarini, Nilam. 2009. Kunci pengembangan diri. Jakarta : PT elex media komputindo.
Schultz, Duane. 2012. Psikologi pertumbuhan: model-model kepribadian sehat. Yogyakarta: Kanisius