Sabtu, 09 Agustus 2014

Angin Malam

Dingin...
Dinginnya hembusan angin malam itu
Membawakan duka haru atas kepedihan itu
Menampar habis sejuta asa tinggi ku
Satu persatu asa ku pun mulai gugur
Apakah aku terlalu tinggi menempatkannya?
Apa aku yang tidak tau diri?
Benar-benar terenyuh jantung ini mendengar kabar angin itu
Aku bongkahan hina yang berdosa
Tak pantas aku menyebut diriku sebagai ilmuan jiwa
Lalu aku harus bagaimana?
Apakah aku harus melawan angin malam itu?
Dengan mengikuti semua asa yang sudah ku persiapkan sedari dulu?
Apakah ini jawaban atas doa-doa yang selalu ku panjat kan Ya Rab?
Tunjukan aku jalan lurus Mu Ya Rab...
Aku serahkan pada Mu Ya Rab...
Aku tau Kau tak kan membiarkan umat Mu berpagut pada cobaan yang tak dikuasainya
Aku tau Kau punya rahasia indah dibalik ini
Tapi aku belum juga memahami pesan Mu ini ya Rab
Bantu aku..bimbing aku untuk membangun asa ku yang baru
Bantu aku membuat revolusi baru dalam menghadapi masa depan
Aku tau... tak ada jalan yang mudah untuk memperoleh kesenangan itu..
Apakah ini titik awalnya ya Rab?
Baiklah.. aku siap... aku siap...
Keringat inilah yang akan menemani langkah ku kedepan
Tetes air mata inilah yang akan mendorong asa ku untuk maju ke depan
Bismilaah.. dengan kata ini kuawali mimpi baru ku
Temani aku ya Rab.. peluk aku dalam ribuan doa yang ku panjatkan pada Mu