Jumat, 22 Maret 2013

"PSIKOTERAPI : PERSON-CENTERED THERAPY"


Teknik person centered terapi ini pertama kali digunakan oleh Carl Roger pada tahun 1942, sejak itu banyak prinsip Roger yang digunakan dalam terapi dan diterima secara luas. Tetapi teknik ini dipakai secara lebih terbatas pada terapi mahasiswa dan orang-orang dewasa lainnya yang mengalami masalah penyesuaian diri yang sederhana. Orang yang dapat menyesuaikan dirinya dengan baik adalah orang yang memilih dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan kebutuhan-kebutuhan pribadinya.

Konsep dasar person-centered therapy
            Terapi person-centered bersandar pada asumsi bahwa setiap orang memiliki motif aktualisasi-diri. Motif ini didefinisikan sebagai kecenderungan yang melekat pada semua orang (dan semua organisme) untuk mengembangkan kapasitas-kapasitasnya dalam cara-caranya yang berfungsi untuk mempertahankan atau meningkatkan orang itu. Jika motif yang diasumsikan ini tidak ada, maka fokus utama terapi person-centered pada non-directive akan menjadi persoalan. Rogers berpendapat bahwa seorang terapis tidak boleh membuat sugesti-sugesti atau penafsiran dalam terapi karena dalam pandangannya motif aktualisasi akan menuntun pasien dengan sangat baik. Jika motif ini tidak ada maka tidak ada alasan bagi terapis untuk menjadi non-directive.

Definisi-definisi dan konsep lain yang penting dalam person-centered therapy adalah sebagai berikut :
-   Self-concept
Mengenai konsepsi seseorang tentang dirinya
-   Ideal-self
Mengenai self concept yang ingin dimiliki seseorang
-   Ketidakselarasan antara diri dan pengalaman
Suatu celah yang ada antara self concept seorang dan apa yang dialaminya, misalnya seorang individu mungkin mempersepsikan dirinya sebagai orang yang ramah, menarik, dan suka bergaul, tetapi ketika sedang berada bersama dengan orang lain mungkin merasa terabaikan. Bila terjadi celah seperti itu, maka orang tersebut menjadi tegang, bingung, dan cemas
-   Ketidakmampuan menyesuaikan diri secara psikologis
Terjadi bila seseorang menyangkal atau mendistorsikan pengalaman-pengalamannya yang penting. Orang yang tidak mampu menyesuaikan diri secara psikologis adalah orang yang mengalami ketidakselarasan antara dirinya dan pengalaman
-   Keselarasan antara diri dan pengalaman
Konsep seseorang tentang dirinya sendiri sesuai dengan apa yang dialaminya
-   Kebutuhan akan penghargaan positif
Kebutuhan untuk dihargai dan dihormati oleh orang lain
-   Kebutuhan akan harga diri
Kebutuhan untuk menghargai diri sendiri

Fungsi terapi person centered
Pendekatan humanistik Roger terhadap terapi – person centered terapy – membantu pasien untuk lebih menyadari dan menerima dirinya yang sejati dengan menciptakan kondisi-kondisi penerimaan dan penghargaan dalam hubungan terapeutik. Roger berpendapat bahwa terapis tidak boleh memaksakan tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang dimilikinya kepada pasien. 
Fokus dari terapi adalah pasien/klien. Terapi adalah nondirektif, yakni pasien dan bukan pasien memimpin atau mengarahkan jalannya terapi. Terapis memantulkan perasaan-perasaan yang diungkapkan pasien untuk membantunya berhubungan dengan perasaan-perasaannya yang lebih dalam dan bagian-bagian dari dirinya yang tidak di akui karena tidak diterima oleh masyarakat. Terapis memantulkan kembali atau menguraikan dengan kata-kata apa yang diungkapkan pasien tanpa memberi penilaian.

Syarat dan peranan terapis dalam person centered therapy
Menurut Roger agar klien dapat mengadakan respon maka 6 syarat dan peranan yang harus dipenuhi terapis adalah sebagai berikut :
-  Terapis menghargai tanggung jawab pasien terhadap tingkah lakunya sendiri
- Terapis mengakui bahwa pasien dalam dirinya sendiri memiliki dorongan yang kuat untuk menggerakkan dirinya kearah kematangan serta independensi, dan terapis menggunakan kekuatan ini dan bukan usaha-usahanya sendiri
- Menciptakan suasana yang hangat dan memberikan kebebasan yang penuh dimana pasien dapat mengungkapkan atau juga tidak mengungkapkan apa saja yang diinginkannya
-   Membatasi tingkah laku tetapi bukan sikap
- Terapis membatasi keinginannya untuk menunjukan pemahaman dan penerimaannya terhadap emosi yang sedang di ungkapkan pasien yang mungkin dilakukannya dengan memantulkan kembali dan menjelaskan perasaan-perasaan pasien
- Terapis tidak boleh bertanya, menyelidiki, menyalahkan, menafsirkan, menasihatkan, mengajarkan, membujuk, dan meyakinkan kembali.

Proses terapi (teknik terapi)
Konsep-konsep struktural seperti organisme dan self berdasarkan teori Rogers menjadi jelas ketika dia berbicara mengenai keselarasan dan ketidakselarasan antara “self” bagaimana dipersepsikan dan pengalaman aktual organisme. Apabila pengalaman-pengalaman yang dilambangkan menyebabkan “self” mencerminkan pengalaman-pengalaman organisme, maka orang itu dikatakan menyesuaikan diri, matang, dan berfungsi sepenuhnya. Orang itu menerima seluruh pengalaman organisme tanpa ancaman atau kecemasan, dia mampu berfikir secara realistik.
Ketidakselarasan antara self dan organisme menyebabkan individu merasa terancam dan cemas. Dia berprilaku defensif, pikirannya mengerut, dan tegar. Ketidakselarasan atau disosiasi merupakan suatu masalah yang terus menerus ditemukan oleh orang-orang yang mempelajari dinamika tingkah laku manusia.
Teori belakangan ini tidak berbicara mengenai teknih-teknik nondirektif yang sering dibicarakan dalam literatur terdahulu. Dalam menemukan cara-cara untuk melakukan orientasi dasar terapis terhadap klien, tulisan-tulisan awal menekankan teknik, seperti menyusun wawancara, diam, menerima, dan merefleksikan perasaan-perasaan serta tidak mengadakan respon terhadap isi intelektual. Teknik-teknik terapi lama kelamaan kurang menekankan sikap-sikap yang memudahkan hubungan pribadi. Beberapa terapis dengan pemahaman yang dangkal terhadap client-centered therapy tidak memahami perubahan penekanan ini. Seringkali mereka menggunakan apa yang disebut teknik-teknik nondirektif untuk menggunakan apa yang disebut teknik-teknik nondirektif untuk menggunakan sikap-sikap yang sangat berbeda dari apa yang dianjurkan oleh teori. Tetapi terapis person-centered masih menggunakan beberapa teknik (refleksi perasaan-peraaan yang dialami pasien), tetapi dia tidak merasa terikat oleh teknik-teknik tersebut dan dia juga tidak menggunakan teknik-teknik tersebut secara terencana dan hati-hati pada waktu melaksanakan wawancara.

Kelebihan dan kekurangan person-centered therapy
Dalam terapi person-centered ini banyak sekali kelebihan dan kekurangan-kekurangannya seperti dapat dijelaskan seperti berikut

Kelebihan person centered therapy :
1. Pemusatan pada klien dan bukan pada therapist.
2. Identifikasi dan hubungan terapi sebagai wahana utama dalam mengubah kepribadian.
3. Lebih menekankan pada sikap terapi daripada teknik.
4. Memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian dan penemuan kuantitatif.
5. Penekanan emosi, perasaan, perasaan dan afektif dalam terapi.
6. Menawarkan perspektif yang lebih up-to-date dan optimis.
7. Klien memiliki pengalaman positif dalam terapi ketika mereka fokus dalam menyelesaiakan masalahnya.
8. Klien merasa mereka dapat mengekpresikan dirinya secara penuh ketika mereka mendengarkan dan tidak dijustifikasi

Kekurangan Person Centered therapy
1. Terapi berpusat pada klien dianggap terlalu sederhana.
2. Terlalu menekankan aspek afektif, emosional, perasaan.
3. Tujuan untuk setiap klien yaitu memaksimalkan diri, dirasa terlalu luas dan umum sehingga sulit untuk menilai individu.
4. Tidak cukup sistematik dan lengkap terutama yang berkaitan dengan klien yang kecil tanggungjawabnya.
5. Sulit bagi therapist untuk bersifat netral dalam situasi hubungan interpersonal.
6. Terapi  menjadi tidak efektif ketika konselor terlalu non-direktif dan pasif. Mendengarkan dan bercerita saja tidaklah cukup.
7. Tidak bisa digunakan pada penderita psikopatology yang parah.
8. Minim teknik untuk membantu klien memecahkan masalahnya

Referensi :
Semiun. Yustinus, OFM. 2006. Kesehatan mental 3. Yogyakarta : Kanisius
Gunarsa. Singgih. 2004. Dari anak sampai usia lanjut. Jakarta : BPK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar