Sabtu, 16 Maret 2013

"Psikoterapi : Terapi Psikoanalisa"


Psikoterapi
=>Psikoterapi adalah metode untuk “menyembuhkan” klien yang menderita gangguan perilaku, karena sebagian dari kepribadiannya mengalami hambatan sehingga membutuhkan perawatan psikis. Dalam kenyataannya, psikoterapi merupakan kegiatan yang banyak dilakukan di dunia medis yang memberikan kewenangannya tersendiri untuk mempraktekkannya.

Psikoterapi dalam Bentuk Terapi Psikoanalisa
 =>Bentuk-bentuk psikoterapi itu sendiri ada banyak, diantaranya adalah Psikoanalisa terapy yang dikemukakan oleh Freud. Terapi psikoanalisis ini merupakan pengembangan dari teori-teori psikoanalisa dari Sigmund freud, pada teori ini Freud memusatkan perhatiannya pada pentingnya masa kanak-kanak awal. Dalam pandangan ini benih-benih dari gangguan psikologis sudah ditanamkan pada tahun-tahun awal pertumbuhan.

Manfaat dan Tujuan Terapi Psikoanalisa
=>Terapi psikoanalitik menghendaki supaya klien neurotik memiliki ego yang cukup lentur untuk bergeser diantara fungsi-fungsi ego yang bertentangan dan memadukannya dengan memperhatikan batas-batas yang ditentukan oleh konflik-konflik neurotik. Secara jelasnya tujuan terapi psikoanalisa itu sendiri adalah untuk menggantikan tingkah laku defensif dengan tingkah laku yang lebih adaptif, dengan berbuat demikian klien dapat menemukan kepuasan tanpa menghukum dirinya sendiri atau orang lain.

Metode Terapi Psikoanalisa
Bentuk-bentuk metode terapi dari psikoanalisa Sigmund freud adalah sebagai berikut:
1.      Asosiasi bebas
Klien melaporkan apa saja yang muncul dalam pikirannya dengan tidak memperhatikan apakah yang dilaporkan itu menyakitkan, memalukan, atau tidak relevan
2.      Katarsis
Menghilangkan ketegangan dan kecemasan yang dilakukan dengan cara menghidupkan kembali suatu kejadian yang traumatis
3.      Analisis mimpi
Mengungkap dan menganalisa simbol-simbol yang tersembunyi dibalik mimpi klien yang muncul secara terus menerus selama terapi berlangsung
4.      Transferensi
Terjadi apabila klien memindahkan kepada terapis emosi-emosi yang terpendam atau yang ditekan sejak kecil (pada masa lalu), transferensi ini ini mungkin akan menyebabkan kelekatan, ketergantungan, bahkan cinta pada terapis, namun bisa juga sebaliknya klien jadi membenci terapisnya.
5.      Penafsiran
Merupakan penjelasan dari makna simbol-simbol, asosiasi, mimpi, resistensi, dan transferensi dari klien. atau dapat juga dikatakan sebagai penafsiran oleh terapis dari pernyataan klien berupa permasalahan yang dialaminya dengan cara yang baru.

Yang dibutuhkan dalam Terapi Psikoanalis
  • Psikoanalisis harus mampu mengadakan prosedur-prosedur teknis tertentu terhadap pasien dan terhadap diri psikoanalis sendiri
  • Tingkat kecerdasan dan budaya yang tinggi dari seorang psikoanalisis
  • Psikoanalisis yang memiliki ketrampilan yang tinggi dalam menerjemahkan pikiran, perasaan, impuls, fantasi, dan ketidaksadaran dari klien
  •  Psikoanalisis yang  memiliki empati, intuisi, dan pengetahuan teoritis
  •  Dedikasi analisis sebagai dokter kepada pasien harus jelas
  •  Analis harus berfungsi sebagai pemandu dalam mengantar pasien ke dalam dunia perawatan psikoanalitik yang baru dan aneh
  •  Analis harus mampu melindungi harga diri dan perasaan akan martabat klien


Proses Terapi Psikoanalisa Mencapai Keberhasilan dalam Diri Individu
=>Freud menggunakan psikoanalisa untuk membantu klien memperoleh pemahaman mengenai konflik-konflik tak sadar dan memecahkannya. Apabila metode ini mulai mengembangkan dalam diri pasien suatu pemahaman baru terhadap kekuatan-kekuatan kepribadiannya, maka psikoanalitis sudah berada pada jalan menciptakan penyesuaian diri yang berhasil dari pasien terhadap lingkungannya. Bila perawatan psikoanalitik berhasil maka pasien tidak lagi menderita simtom-simtom yang melumpuhkannya.

Kekurangan Terapi Psikoanalisa
=>Namun teori Freud yang menjadi dasar psikoanalisis sekarang kurang populer dibandingkan masa lalu, oleh karena itu muncul lah banyak pertanyaan yang dikemukakan sehubungan dengan efektifitas dari prosesnya, dan meskipun orang menerima teori freud dan berpendapat bahwa psikoanalisa adalah efektif, tetapi untuk kebanyakan orang dewasa ini psikoanalisis bukan merupakan suatu tekhnik yang praktis karena waktu yang dibutuhkan sangat lama dan biayanya pun juga sangat mahal.

Terapi Psikodinamik Modern
Terapi psikodinamik merupakan pengembangan dari psikoanalisa, pada saat ini muncul bentu-bentuk baru terapi psikodinamik yang lebih singkat dan kurang insentif dibandingkan dengan terapi psikoanalisa tradisional dari Freud. Pendekatan terapi psikodinamik yang lebih baru ini lebih dikenal dengan terapi psikoanalitik yang membantu pasien untuk mencari bentuk-bentuk perawatan yang lebih singkat dan relatif murah dari psikoanalisa tradisional. Seperti terapi psikoanalisa Freud, pendekatan baru ini juga memusatkan perhatian pada usaha membantu pasien melakukan perubahan-perubahan yang produktif dan juga pada hubungan pasien sekarang.

Tetapi karena formatnya lebih singkat terapi membutuhkan peneyelidikan lebih langsung mengenai pertahanan-pertahanan dan hubungan-hubungan transferensi pasien. pada melakukan waktu melakukan terapi, terapis pada umumnya duduk erhadapan dengan klien, dan hal ini berbeda dengan psikoanalisa tradisional dimana terapis duduk di belakang pasien yang berbaring diatas dipan sambil berasosiasi bebas. Pada terap psikodinamik terapis lebih sering melakukan percakapan-percakapan dibandingkan terapi psikoanalisa tradisional.

Referensi :
Gunadarsa. D. Singgih. 2004. Dari anak sampai anak usia lanjut. Jakarta : Gunung mulia
Semiun. Yustinus, OFM. 2006. Kesehatan mental 2. Yogyakarta : Kanisius
Semiun. Yustinus, OFM. 2006. Teori kepribadian dan terapi psikoanalitik freud. Yogyakarta : Kanisius

Tidak ada komentar:

Posting Komentar