Jumat, 05 Oktober 2012

Psikologi Lintas Budaya dan Disiplin Ilmu Lainnya



Psikologi memiliki cabang ilmu yang banyak sekali, salah satu diantaranya adalah psikologi lintas budaya. Psikologi lintas budaya ini merupakan salah satu cabang (sub disiplin) dari ilmu Psikologi, , yang melihat bagaimana faktor-faktor budaya mempengaruhi perilaku manusia. Asosiasi Internasional Lintas Budaya Psikologi (IACCP) didirikan pada tahun 1972, dan ini cabang psikologi terus tumbuh dan berkembang sejak saat itu Tumbuh-kembang Psikologi lintas budaya lebih tampak di Amerika Serikat sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di negara itu.

Pengertian dari psikologi lintas budaya itu sendiri pada hakikatnya, menurut brislin, lonner, dan torndike, (dalam Berry dkk, 1997:2) adalah kajian empiris mengenai anggota berbagai kelompok budaya yang telah memiliki perbedaan pengalaman, yang dapat membawa ke arah perbedaan perilaku (Berry dkk, 1997:2) psikologi lintas budaya ini berkutat dengan kajian sistematis mengenai perilaku dan pengalaman, sebagaimana pengalaman itu terjadi dalam budaya berbeda yang dipengaruhi budaya yang bersangkutan.

Adapun definisi-definisi lainnya dari para ahli seperti Segall, Dasen dan Poortinga, psikologi lintas-budaya adalah kajian mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. Definisi ini mengarahkan perhatian pada dua hal pokok: keragaman perilaku manusia di dunia dan kaitan antara perilaku terjadi. Definisi ini relatif sederhana dan memunculkan banyak persoalan.Adapun definisi-definisi lainnya dari para ahli seperti Segall, Dasen dan Poortinga, psikologi lintas-budaya adalah kajian mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. Definisi ini mengarahkan perhatian pada dua hal pokok: keragaman perilaku manusia di dunia dan kaitan antara perilaku terjadi. Definisi ini relatif sederhana dan memunculkan banyak persoalan.

Sejumlah definisi lain mengungkapkan beberapa segi baru dan menekankan beberapa kompleksitas, yaitu: riset lintas-budaya dalam psikologi yang merupakan perbandingan sistematik dan eksplisit antara variabel psikologis di bawah kondisi-kondisi perbedaan budaya dengan maksud mengkhususkan antesede-anteseden dan proses-proses yang memerantarai kemunculan perbedaan perilaku.

Adapun tujuan dari mempelajari psikologi lintas budaya ini adalah :
- Mempelajari hubungan antara budaya dengan perilaku individual manusia.
- Mempelajari adanya perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan dalam fenomena-fenomena psikologis antara budaya satu dengan yang lainnya.
- Mempelajari dinamika psikologis hubungan antara budaya satu dengan budaya lainnya.
- Melihat perilaku baik universal dan perilaku yang unik untuk mengidentifikasi cara-cara di mana budaya dampak perilaku kita, kehidupan keluarga, pendidikan, pengalaman sosial dan daerah lainnya.


Hubungan psikologi lintas budaya dengan ilmu lainnya :Ilmu psikologi lintas budaya ini juga melibatkan berbagai ilmu sosial lainnya, seperti psikologi indigenous, psikologi budaya, dan antropologi. Yang mana diantara disiplin ilmu ini mereka memiliki hubungan yang saling berkesinambungan untuk mengetahui perbedaan-perbedaan individu berdasarkan kebudayaannya.

1. antropologi dengan psikologi lintas budaya
Ilmu antropologi itu sendiri merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang segala aspek dari manusia, yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisik berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, dan berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat.

Lintas budaya dan antropologi memang berbeda, karena lintas budaya lebih membahas tentang bagaimana faktor-faktor budaya mempengaruhi perilaku manusia yang berbeda-berbeda, sedangkan antropologi lebih melihat bagaimana aspek fisik dan non fisik dari manusia yang mempengaruhi tingkah lakunya.


2. psikologi indigenous dan psikologi lintas budaya

Psikologi indigenous didefinisikan sebagai pandangan psikologi yang asli pribumi, yang tidak didatangkan dari wilayah lain, dan memang didesain khusus untuk masyarakat itu. Dengan kata lain psikologi indigenous adalah pemahaman yang berdasar pada fakta-fakta atau keterangan yang dihubungkan dengan konteks kebudayaan setempat. (Agussyafii, 2010),

Berbeda dengan lintas budaya yang melihat perbedaan kepribadian manusia dari faktor-faktor budayanya, pada psikologi indigenous ini melihat perbedaaan kepribadian dari pengetahuan, keterampilan dan keyakinan penduduk asli sesuai dengan keadaan alami penduduk didaerah tersebut.

3. psikologi budaya dengan psikologi lintas budaya

Psikologi budaya merupakan cabang psikologi yang berkaitan dengan bagaimana tradisi pada suatu budaya mempengaruhi pembentukan diri individu, dan merupakan bidang psikologi yang mengasumsikan bahwa budaya dan pikiran tidak dapat dipisahkan, dan teori-teori psikologi didasarkan pada satu budaya yang hanya terbatas untuk budaya itu sendiri. Psikologi budaya ini merupakan studi tentang bagaimana tradisi budaya dan praktek sosial mengatur, mengungkapkan dan mengubah psikis manusia sehingga kurang dalam kesatuan psikis manusia dibandingkan divergensi etnis dalam pikiran, diri , dan emosi.

Berbeda dengan lintas budaya yang melihat perbedaan kepribadian manusia dari faktor-faktor budayanya, pada psikologi budaya ini lebih melihat perbedaan itu dari tradisi dari kebudayaan yang ada didaerahnya yang berbeda dengan tradisi didaerah lainnya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi lintas budaya itu berbeda dengan disiplin ilmu lainnya (antopologi, psikologi indigenous, dan psikologi budaya) namun semuanya ini memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Bisa dibuktikan dalam melakukan sebuah penelitian tentang perbedaan kepribadian individu berdasarkan daerah tempat tinggal, seperti contoh suku batak dan suku minang, untuk mengetahui perbedaan dari kedua suku ini dibutuhkan ketiga ilmu itu (antopologi, psikologi indigenous, dan psikologi budaya) yang mana nantinya akan digabungkan sehingga terbentuklah faktor-faktor kebudayaan yang akan melibatkan ilm psikologi lintas budaya yang nantinya akan melihat bagaimana perbedaan individu itu dari faktor-faktor kebudayaan yang telah didapatkan tersebut.


REFERENSI :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar